Minggu, 27 Maret 2011

Meniru Semangat Kartini


Sosok Kartini merupakan sosok pejuang emansipasi wanita. Pemikirannya untuk memperjuangkan kesetaraan perempuan dengan laki-laki yang membuat perempuan menjadikan dirinya sebagai panutan dalam kehidupan sosial saat ini. Tak terkecuali Wanda Indriana Puspita, seorang siswi SMA N 1 Turen kelahiran Malang 16 Juli 1994. Baginya, sosok Kartini merupakan pejuang wanita yang tangguh dalam memperjuangkan nasib perempuan.
“Tanpa sosok Kartini, mungkin perempuan hingga saat ini tidak akan mendapatkan tempat kehidupan sosial, bahkan mungkin saya juga tidak bisa mengikuti karate yang kebanyakan pesertanya laki-laki,” kata Wanda saat dijumpai di rumahnya.

Sabtu, 26 Maret 2011

Untukmu Kartini..

Kartini...
Begitu wangi harum namanya
menyemangati kaum hawa seluruh nusantara
ikut berperan serta
di pembangunan bangsa Indonesia
Kartini...
Lihatlah kaummu yang sekarang
Sudah sukses masanya
Mulai dari petani dampai pegawai negri
Dari guru sampai menjadi presiden

Kartini Dulu, Kemarin dan Sekarang

“Ibu kita Kartini...Putri sejati
Putri Indonesia...Harum namanya

Ibu kita Kartini...Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya...Untuk merdeka

Wahai ibu kita Kartini...Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya...Bagi Indonesia”



            Tentunya sepenggal lirik lagu di atas sudah tak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, atau bahkan orang yang sudah lanjut usia sekali pun bisa dengan lancar menyanyikan lagu tersebut.

Semangat Kartini yang Tersirat dari Sosok Seorang Ibu Fiva


Seorang guru bisa dijadikan teladan di dunia pendidikan. Kebersahajaan guru yang satu ini membuat siswa terkesan. Guru yang dapat menguasai mata pelajaran yang diembannya dengan baik. Siapakah sosok guru tersebut? Jawabannya adalah Ibu Fiva, seorang guru mata pelajaran kimia di SMA Negeri 1 Turen. Beliau adalah guru teladan yang patut di contoh oleh murid-muridnya.
            Sikap dan tindakan guru, secara langsung ataupun tidak langsung akan menjadi contoh bagi murid-muridnya.

Galeri Seputar "Kartini"



Semangat Kartini sampai ke SPBU juga.

Anak-anak memperingati hari Kartini

Jumat, 25 Maret 2011

Memaknai Semangat Kartini Bagi Kalangan Pelajar

      Habis gelap terbitlah terang.Mungkin jika terang cahayanya akan memudar, masih adakah di era yang katanya Globalisasi ini, mengaplikasikan sosok sang pahlawan Kartini dalam kehidupan sehari –harinya? Pertanyaan yang muncul di benak kita sekarang ini adalah. Apakah pelajar sekarang masih mengidolakan kartini? Jawabannya hanya ada di masing-masing tiap-tiap individu. Mungkin jawabannya setiap individu berbeda. Dimana sebagian dari mereka ada yang melupakan, mengingat bahkan mungkin juga tak mengenal sosoknya. Padahal Kartini adalah sosok wanita yang patut menjadi tauladan, dimana setiap tingkah lakunya adalah cerminan diri pelajar  Indonesia yang fleksibel dan dinamis, dimana ia memperjuangkan emansipasi wanita  dan juga pelajar. Tetapi tanpa melupakan kodratnya sebagai wanita, menjadikan wanita Indonesia lebih di hargai oleh kaum lelaki. Namun sekarang pada kenyataannya untuk apakah perayaan hari kartini,

KARTINI

Kartini………
Sosok wanita luar biasa
Yang hadir ditengah kegelapan……
Kau adalah sepercik cahaya
Kala mereka buta oleh kegelapan….
Hingga mampu meraba jalan masa depan
Melawan nasib yang tiada nyata arahnya

Kamis, 24 Maret 2011

Remaja Modern Mengecewakan Ibu Kartini

Ibu Kartini adalah sosok wanita yang dikenal sebagai pahlawan emansipasi wanita. Berkat kerja keras beliau, derajat perempuan dengan laki-laki menjadi sama. Perempuan yang mulanya hanya berada di dalam rumah, kini berkat kerja keras beliau, perempuan saat ini bisa belajar dan bekerja. Tanpa jasa beliau pada masa silam, tidak akan pernah dijumpai wanita yang berprofesi sebagai pilot, polisi, bahkan sebagai seorang pemimpin negara.

Semangat ibu Kartini patutnya menjadi contoh bagi generasi penerusnya. Agar selalu optimis terhadap hal positif yang dilakukannya. Khususnya bagi para remaja pada masa sekarang ini. Karena mereka telah melakukan banyak penyelewengan dan seolah tidak memperdulikan perjuangan ibu Kartini yang berusaha dengan sekuat tenaga untuk memperjuangkan emansipasi bagi kaum perempuan.